Sukses

Profil Bintang Piala Dunia 2022: Kedewasaan Marcus Rashford Tumbuh Melebih Usianya

Pemain sayap Inggris, Marcus Rashford dikenal dengan aksi sosialnya, yang menunjukkan kedewasaannya di usia yang masih muda

Liputan6.com, Jakarta Inggris mengawali kiprahnya di Piala Dunia 2022 dengan hasil menjanjikan. Three Lions berhasil pesta gol 6-2 saat bersua Iran pada laga pembuka babak penyisihan Grup B, Senin (21/11/2022).

Bertanding di Khalifa International Stadium, Marcus Rashford ikut mencatatkan namanya di papan skor. Striker Manchester United itu menjebol gawang Iran pada menit ke-90 sekaligus menyudahi pesta Inggris atas Iran. Gol penutup ini juga sekaligus tanda kebangkitan Rashford setelah memori kelam Euro 2020.

Seperti diketahui pada turnamen ini, Inggris yang tampil memukau sejak babak penyisihan gagal juara. Di babak final, Three Lions kalah 2-3 dari Italia lewat adu penalti setelah imbang 1-1 di babak normal.

Rashford menjadi salah satu algojo Inggris yang gagal pada babak tos-tosan. Usai pertandingan, pemain MU itu menerima banyak ujaran kebencian dari para penggemar yang kecewa atas kekalahan Inggris.

Kehidupan Rashford tidak hanya sebatas lapangan hijau saja. Di luar pretandingan, pria berusia 25 tahun itu dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sosial. Dalam suatu latihan regular tim nasional Inggris, Oktober 2020, Gareth Southgate berbicara kepada para pemain tentang apa yang sudah dilakukan Marcus Rashford di bidang sosial. Southgate lalu memberi selamat atas pemberian gelar Member The Most Excellent Order of the British Empire (MBE) dari Ratu Elizabeth kepada Rashford.

Para pemain bertepuk tangan, merasa bangga kepada Rashford yang saat itu baru berusia 22 tahun.

MBE sendiri merupakan tingkatan terbawah dalam Tanda Kehormatan Britania Raya. Selain Marcus Rashford, gelar ini pernah diberikan kepada mantan pemain top Inggris lainnya semisal Steven Gerrard dan Ian Wright.

Gelar kehormatan itu diserahkan oleh Pangeran William pada 10 Oktober 2020. Rashford mengaku amat bangga bisa mendapatkan gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris. Dia mengaku mendedikasikan gelar MBE ini untuk sang bunda, Melanie Rashford.

Di mata Rashford, ibunya menjadi inspirasi dirinya berjuang untuk anak-anak Inggris. Jebolan akademi MU itu pernah mengalami kesulitan ekonomi menjadi anak kelas pekerja yang dirawat oleh ibunya, orang tua tunggal yang membesarkan lima orang anak.

"Baginya menempatkan segala yang dekat di hati sebagai tujuan dan melakukan perubahan sesuai dengan cara yang dia bisa lakukan. Dia adalah panutan yang fantastus tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga kami sebagai pemain," kata bek tengah Inggris, Eric Dier seperti dilansir dari Thesun.

Southgate memberikan pujian untuk penyerang Manchester United itu. "Ini luar biasa baginya dan keluarganya, dia tidak melakukan proyek ini untuk mendapatkan pengakuan. Dia melakukannya karena itu ada sesuatu yang mempengaruhinya dan dia pedulikan," kata pelatih timnas Inggris itu.

2 dari 4 halaman

Peduli

“Bagi seseorang seusianya membuat perbedaan dengan apa yang dia miliki adalah pencapaian yang fenomenal. Kami telah melihatnya tumbuh dewasa - saya mengatakan itu, tetapi dia baru berusia 22 tahun!," kata Southgate.

Rashford yang bergabung dengan Manchester United sejak 2005, saat usianya masih tujuh tahun, tak kenal lelah menyediakan makanan bagi anak-anak yang rentan selama krisis Covid-19.

Pada masa pandemik, pemerintah menghentikan bantuan makan bagi anak-anak. Kondisi itu membuat Rashford aktif mengampanyekan agar mereka yang peduli tetap memberikan bantuan kepada anak-anak sekolah, baik di Manchester dan umumnya di Inggris.

Marcus Rashford, ketika itu, menerbitkan petisi agar pemerintah tetap memberikan bantuan makanan meski anak-anak diliburkan karena pandemi Covid-19.

Sebuah survei oleh Food Foundation pada Mei 2020 mengungkapkan lebih dari 200.000 anak terpaksa melewatkan makan karena virus korona.  

Rashford juga meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk FareShare, sebuah organisasi yang menyediakan makanan sekolah gratis untuk anak-anak yang membutuhkan.

3 dari 4 halaman

Sistem Itu

Pada Oktober tahun 2020, pemain internasional Inggris ini meluncurkan program bantuan sepatu untuk membantu para tunawisma selama Natal. Dia secara pribadi juga menyumbang setahun sebelumnya, dengan membuat kotak-kotak untuk dibagikan di sekitar pusat kota Manchester dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Rashford yang lahir di Wythensawe, Manchester, Inggris, pada 31 Oktober 1997, telah membantu mengumpulkan lebih dari £20 juta ($25 juta). Dana sebesar itu dipakai untuk menyediakan lebih dari tiga juta makanan setiap minggu kepada anak-anak di Inggris.

Betapa pentingnya makanan bagi anak-anak itu sangat dirasakan oleh Rashford.

Dia lahir dari seorang ayah keturunan imigran Saint Kitts & Nevis, dan ibu bernama Melanie Maynard. Kedua orang tuanya berpisah ketika Rashford masih kecil.

"Ibuku bekerja penuh waktu, mendapatkan upah minimum, dia melakukannya untuk memastikan kami selalu makan malam dengan enak di atas meja, tapi itu tidak cukup," kata Rashford dalam sebuah surat terbuka.

"Sistem itu tidak dibangun untuk keluarga seperti saya, terlepas dari seberapa keras ibu saya bekerja."

Rashford tahu betapa pentingnya program itu, yang memungkinkannya sampai ke posisi sekarang, dan dia menggunakan posisinya untuk mencoba membuat perbedaan.

4 dari 4 halaman

Kembali Tajam

Kini namanya makin moncer, tak hanya di mata penggemar Setan Merah tapi fans timnas Inggris.   

Kemenangan besar 6-2 atas Iran, dengan sumbangan satu gol Rashford telah membuktikan ketajamannya.

Ia yang baru masuk di menit ke-70 menggantikan Bukayo Saka, hanya butuh 49 detik saja untuk mencantumkan namanya ke papan skor.

Rashford hanya butuh tiga sentuhan saja sejak memasuki lapangan sebelum menjebol gawang Iran kawalan Seyed Hosseini. Kini ia menjadi subtitut ketiga dengan gol tercepat dalam sejarah Piala Dunia.

Saat Rashford mengunggah foto gol ke gawang Iran, David Beckham memberi respon.

"Gol yang hebat kawan," tulis David Beckham dalam unggahan Rashford.

Rashford telah menunjukkan kehebatannya, tak hanya di lapangan tapi juga di luar lapangan dengan aksi sosialnya.

Rashford telah menunjukkan kedewasaan melebihi usianya. Welas asih, kemurahan hati, dan dorongannya harus menjadi pengingat, bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan.